Pasangan Mesum Di Apartment Kuno (Modern Apartment–Gyeongseong 1930)
Gyeongseong, akhir tahun 1920-an. Sebuah kota yang bergolak di bawah bayang-bayang kekuasaan kolonial Jepang. Di tengah semu kemewahan dan tekanan yang menindas, Do Hyun bekerja sebagai penjaga apartemen mewah yang hanya dihuni orang Jepang kaya dan berpangkat tinggi. Setiap malam, dia menyaksikan sesuatu yang tak bisa dia lupakan: pasangan Jepang di kamar 302, bercinta seperti binatang buas, tanpa kendali, tanpa cinta, hanya kekuasaan dan pelepasan.
Ia tidak pernah berniat mencampuri urusan mereka. Ia hanya ingin bertahan satu tahun lagi—cukup untuk mengumpulkan uang, menghindari masalah, dan pergi jauh dari kota yang membusuk oleh kekuasaan.
Namun semua berubah malam itu.
Seorang wanita Jepang muda muncul di tengah hujan, mengenakan kimono lusuh, tanpa identitas, tanpa arah. Ia memaksa masuk ke apartemen, memohon tempat berteduh. Tidak tercatat sebagai tamu, tak ada izin resmi, tapi sorot matanya… membuat Do Hyun tak mampu menolak.
Namanya… tidak pernah benar-benar disebut. Tapi ia menyebut dirinya “Saya no tame ni”—untukku saja. Entah itu nama, sandi, atau sekadar ilusi.
Ia tinggal secara diam-diam di kamar gudang yang tak terpakai. Setiap malam, Do Hyun membawakannya makanan, dan setiap malam, wanita itu menjadi lebih dekat… lebih berani… lebih menghantui pikirannya.
“Apa tubuhku tujuanmu?” tanya Do Hyun, suatu malam ketika wanita itu mulai melepaskan pakaiannya tanpa bicara.
“Aku tidak peduli siapa kau,” jawabnya pelan, mendekatkan tubuh mereka. “Yang penting, kau membuatku merasa hidup. Tidak seperti mereka.”
Mereka bersatu dalam diam, dalam rasa takut, dalam ketegangan yang lebih besar dari sekadar hasrat. Tapi semakin dalam keterlibatan mereka, semakin banyak hal aneh terjadi. Tamu kamar 302 mulai menghilang. Seorang pengawas Jepang terbunuh di lorong. Dan yang lebih mengejutkan… wanita itu mulai bicara dalam bahasa Korea, aksennya sempurna.
“Aku bukan siapa yang kau pikirkan,” katanya suatu malam. “Dan orang-orang ini… mereka harus membayar.”
Do Hyun terjebak. Antara cinta, nafsu, dan rahasia berdarah yang membayang. Ia tahu bersama wanita ini berarti mengkhianati segalanya—tapi menolaknya… tak mungkin lagi.